Subak adalah organisasi tradisional yang khusus mengatur sistem irigasi yang digunakan dalam cocok tanam padi di Bali. Berdasarkan beberapa prasasti, sistem irigasi ini sudah dikenal oleh masyarakat Bali sejak abad 9 dan berkembang dalam pengaruh nilai-nilai agama Hindu.
Subak biasanya memiliki pura bernama Pura Uluncarik atau Pura Bedugul yang khusus dibangun oleh pemilik lahan dan petani yang dipersembahkan untuk Dewi Sri, dewi kemakmuran dan kesuburan. Dalam pelaksanaannya, subak berlandaskan pada sebuah falsafah hidup yang diyakini oleh masyarakat Bali sebagai tiga hal yang menyebabkan manusia mengalami kesejahteraan dan kebahagiaan yang disebut dengan Tri Hita Karana. Tiga hal tersebut adalah Parahyangan (hubungan antara manusia dengan Tuhan), Pawongan (hubungan antara manusia dengan sesamanya), dan Palemahan (hubungan antara manusia dengan alam dan lingkungannya).
Sistem Subak telah menjadi salah satu kebudayaan khas Bali yang berkembang dan membentuk sebuah kearifan lokal. Di dalamnya mengandung nilai dan semangat gotong royong yang terlihat dari sistem kelola dimana pembuatan, pemeliharaan, serta pengelolaan fasilitasi subak dilakukan bersama oleh anggota subak yang terdiri dari para petani yang memiliki garapan sawah dan mendapatkan bagian air sawahnya. Selain itu, juga memberikan contoh agar manusia mengelola alam dan lingkungannya secara bijaksana untuk menjaga kelestariannya demi kepentingan bersama.
Pada 29 Juni 2012, UNESCO menetapkan Subak sebagai salah satu warisan dunia. Hal tersebut karena keunikan dan karakter budaya khasnya yang membentuk lanskap Pulau Bali. Salah satu lanskap subak yang terkenal adalah Subak Jatiluwih yang terletak di Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan.
Penulis: Dian Rahayu Ekowati
Sumber Pustaka:
Geria, I Made. 2017. Berpetualang Ke Jatiluwih. Seri Rumah Peradaban. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Geria, I Made. 2018. Berpetualang Ke Pulagan Yuuk. Seri Rumah Peradaban. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Mulyati. 2019. Subak, Filosofi Keserasian Dalam Masyarakat Agraris Di Pulau Bali dalam Jurnal Jantra. Vol. 14 No. 1. Hal 75-82
ABSTRAK Penelitian arkeologi di wilayah OKU oleh Pusat Arkeologi Nasional merupakan suatu rangkaian penelitian yang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan. Pengumpulan data lapangan melalui metode dan teknik berlatar multidisipliner yang…