Situs Ksadan Fatubesi berada di Desa Lakanmau, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Secara geografis berada pada koordinat 09º 04’ 46.5”LS 125º 03’02.8”BT dan ketinggian 742 m dpl. Situs Ksadan Fatubesi menempati suatu dataran tinggi sebuah bukit batugamping. Ksadan Fatubesi berbentuk melingkar dan dikelilingi oleh pagar batu berlapis. Di samping ksadan terdapat Rumah Adat yang dikeliingi juga oleh pagar batu berlapis dengan ukuran sekitar 75 cm – 1 m. Ksadan ini terdiri dari dua (2) buah pintu gerbang inti dan satu buah pintu belakang; yaitu gerbang lor (kenokar lor) dan belakang (kenokar laer). Khusus untuk pintu inti ini hanya boleh dilewati pada saat acara ada ritual/upacara adat, sedangkan pintu gerbang masuk ke dalam Rumah Adat adalah jalan yang dipakai sehari hari.
Dalam Ksadan terdapat satu mesbah dan sebuah rumah kecil dengan satu tiang yang berbentuk kerucut biasanya digunakan apabila membutuhkan permohonan kepada leluhur untuk mendapatkan kekuatan magis bagi siapa saja yang mau ke medan perang. Situs Fatubesi memiliki satu rumah adat yang bernama Rumah Adat Metan Kukun Astalin, yang didirikan oleh Dasi Walu Mauk.
Tempat sembahyang (Ksadan) pamali buat orang luar termasuk masyarakat setempat, terkecuali dengan syarat memotong seekor babi terlebih dahulu. Ksadan ini dipakai sebagai tempat upacara saat menjelang panen, dan upacara minta hujan. Ksadan berbentuk lingkaran dan disusun dari batu-batu alami, memiliki dua pintu di bagian depan dan belakang yang disebut gerbang lor (kenokar lor) dan gerbang belakang (kenokar laer).
Pada masa Kadiri, di mana lokasi pusat kerajaannya ada di daerah cincin-api, atau lebih khususnya di sekitar gunungapi aktif, yaitu Kelud terjadi bencana alam yang hebat. Banyak bangunan candi yang…