Pusat Arkeologi Nasional, Jakarta - Diskusi Ilmiah Arkeologi kembali diadakan oleh Pusat Arkeologi Nasional dan dilaksanakan di Ruang Operasional , Pusat Arkeologi Nasional, pada Kamis, 23 April 2015. Diskusi yang dibuka oleh Prof. (Ris) Dr. Bagyo Prasetyo yang mewakili Kepala Pusat Arkeologi Nasional ini merupakan kerjasama antara Pusat Arkeologi Nasional dengan University of Wollongong, Australia. Presentasi yang berjudul &ldquo Useware and Residues on Stone and Other Artifacts : Evidence For Archaic and Modern Human Groups” disampaikan oleh Richard Fullagar dari University of Wollongong, Australia.
Thomas Sutikna selaku moderator mengatakan bahwa diskusi ini bertujuan untuk memberikan sebuah wacana baru dalam metode analisis residu. Penggunaan residu sebagai materi analisis data arkeologi bukanlah sesuatu yang baru, akan tetapi selama ini analisis residu lebih banyak diambil dari artefak batu dari masa prasejarah. Melalui presentasinya, Fullagar mencoba menyampaikan bahwa analisis residu bisa dilakukan tidak hanya pada artefak batu masa prasejarah saja, tetapi juga pada artefak batu dari masa yang lebih modern (klasik, islam, maupun kolonial) dan artefak lain, seperti batu candi, gerabah, maupun keramik. Hasil yang didapatkan dari analisis residu ini adalah kita dapat mengetahui mengenai teknologi, penggunaan sumber bahan, pemeliharaan kerajinan dan alat, kehidupan dan pemukiman, respon terhadap perubahan iklim, pertukaran, perdagangan, kemampuan sosial, adaptasi dan evolusi manusia pada masa lampau.
Diskusi ilmiah ini selain dihadiri oleh para peneliti Pusat Arkeologi Nasional, turut hadir juga staf peneliti dari Balar Bandung, staf Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, rekan media, dan teman-teman mahasiswa Arkeologi, Universitas Indonesia.
Diskusi Ilmiah merupakan kegiatan yang teratur diselenggarakan di Lingkungan Pusat Arkeologi Nasional. Diskusi Ilmiah tersebut umumnya berupa presentasi hasil penelitian dan kegiatan ilmiah lainnya, demikian yang disampaikan oleh Dra. Yusmaini Eriawati, M. Hum selaku Koordinator Peneliti.(Datin)
Latar Belakang Natuna adalah gugusan Kepulauan Nusantara di Samudra Natuna Utara (Cina Selatan) yang memiliki posisi penting sebagai kawasan perbatasan NKRI. Pada saat ini pemerintah sedang membangun dan memperkuat wilayah…