Jurnal ilmiah tematik KALPATARU Vol. 30 No. 1 Tahun 2021 telah terbit di bawah asuhan Dewan Redaksi Pusat Penelitian Arkeologi Nasional. Volume ini mengangkat Kesenian sebagai temanya. Kesenian merupakan isu yang selalu menarik untuk dibahas, karena kajiannya yang tak lekang oleh waktu. Kesenian menurut Koentjaraningrat merupakan salah satu bagian dari unsur kebudayaan. Jika kita perhatikan kesenian selalu hadir sejak masa prasejarah sampai saat ini dan biasanya kesenian menjadi bagian dari kegiatan-kegiatan ritual dari suatu agama atau kepercayaan, alat komunikasi dan sosial. Dengan demikian, kesenian merupakan unsur kebudayaan yang penting dan selalu melekat di dalam kebudayaan manusia. KALPATARU Majalah Arkeologi, Volume 30 Nomor 1, menampilkan enam artikel yang berkenaan dengan tema Kesenian. Artikel pertama berjudul Gaya Seni Arca Masa Kadiri: Studi terhadap Arca Candi Gurah dan Candi Tondowongso, yang memaparkan ciri-ciri khusus pada arca-arca Kadiri (gaya seni peralihan) di Candi Gurah dan Candi Tondowongso. Artikel kedua berjudul The Relief Art Styles of Yeh Pulu in Gianyar Regency, Bali mengulas ciri dan karakter seni relief yang terpahat di Situs Yeh Pulu, yang dibandingkan dengan relief candi yang berada di Jawa. Artikel ketiga berjudul Memahami Kesenian Tradisional Badui Al-Fattah, Wedomartani, Kabupaten Sleman, DIY: Studi untuk Pengembangan dan Keberlanjutan Seni Tradisional menjelaskan penggalian makna yang ada pada kesenian tradisi Seni Solawat Al Fattah di Krapyak guna membangun karakter bangsa. Artikel keempat berjudul Perjalanan Panjang Patola Menjadi Jlamprang: Transformasi Motif Tenun menjadi Motif Batik mengulas mengenai proses transformasi motif tenun patola menjadi motif batik jlamprang, yang menjadi ciri khas batik Pekalongan. Artikel kelima berjudul Ragam Hias Medalion pada Nisan-nisan Makam di Palembang menguraikan mengenai identifikasi bentuk-bentuk ragam hias medalion yang terkait pada persamaan dan perbedaannya yang ada di Palembang dan di Jawa. Artikel yang keenam berjudul Foreign Figures in The Paintings of I Ketut Gede Singaraja mengulas penggambaran lukisan dari beberapa figur orang asing yakni figur Muslim-Jawa, figur Tionghoa, figur Eropa dan figur lokal pelaku budaya di dalam narasi kehidupan Kota Singaraja di akhir abad ke-19.
Jurnal Kalpataru Vol.30 No.1 Tahun 2021 selengkapnya dapat diakses pada tautan: http://ringkas.kemdikbud.go.id/KalpataruMei2021
Pada masa Kediri, di mana lokasi pusat kerajaannya ada di daerah cincin-api, atau lebih khususnya di sekitar gunungapi aktif, yaitu Kelud terjadi bencana alam yang hebat. Banyak bangunan candi yang…