Kediri, Jawa Timur-- Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kembali mengadakan Penelitian yang mengkaji tentang peradaban masa Kadiri Singhasari di Kediri. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 sd 21 Juli 2018, dipimpin oleh Sukawati Susetyo dengan anggota Bambang Budi Utomo, Agustijanto Indradjaja, Agus Tri Hascaryo, Ismail Lutfi, Suyono, Indra Gusdelfi, Atika Windiarti, Eko Priyatno, Gumilang Cahyaning Dityo, dan Muhammad yusuf. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian tahun 2017 dengan melakukan ekskavasi di Situs Adan-adan yang terletak di Dusun Candi, Desa Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Pada ekskavasi tahap ketiga ini bertambah lagi data mengenai Candi Adan-Adan yaitu sudut barat daya dan barat laut Candi Adan-Adan yang mempunyai ukuran 8 meter. Namun denah utuh bangunan Candi Adan-Adan belum dapat diketahui. Terdapat penampil di bagian depan (barat) candi. Struktur dari bata juga ditemukan pada 8 meter arah timur sudut barat daya candi, namun yang ditemukan tersebut adalah bagian tengah bangunan yang berupa tatanan batu bata. Dari penelitian ini diketahui bahwa bagian luar candi dibuat dari batu andesit, sedangkan bagian dalam terbuat dari batu bata.
Adapun orientasi bangunan Candi Adan Adan diketahui berdasarkan data yang semakin lengkap yaitu arah hadap sepasang makara danarca dwarapala; struktur sudut barat daya, Struktur penampil, dan Struktur sudut barat laut.Demikian juga arah susunan bata dan batu yang merupakan bata isian yang semuanya mengarah ke barat miring 30° ke utara.Oleh sebab itu dapat dipastikan bahwa arah hadap Candi Adan-Adan adalah barat laut. Arah hadap candi ini membelakangi Gunung Kelud dan Gunung Anjasmoro.
Selain temuan struktur bangunan, penelitian ini juga menemukan beberapa artefak seperti kepala kala unfinished, stiliran kala sudut, dan sebuah bagian bangunan berbentuk seperti kemuncak dan pecahan keramik serta tembikar.
Selain ekskavasi Candi Adan-Adan juga digali dua kotak ekskavasi yang sudah berada di Desa lain yaitu Desa Wonorejo, meskipun hanya berada 50 meter arah barat laut dari Candi Adan-Adan. Ekskavasi di Wonorejo ini menindaklanjuti penggalian yang sudah dilakukan oleh BPCB. Dalam penggalian ini ditemukan struktur dinding dari bata setinggi 235 cm dan fragmen tembikar serta keramik asing.
Fragmen tembikar banyak ditemukan pada kotak ekskavasi yang berada di Desa Wonorejo, dengan bentuk-bentuk periuk, jambangan, tungku, guci, buli-buli, dan tutup. Adapun fragmen keramik yang ditemukan pada lapisan budaya Situs Adan Adan, berupa Keramik Cina Dinasti Song (abad 10-11), Dinasti Song (Abad 11-12), Dinasti Song (abad 12-13), Dinasti Song Yuan (abad 12-13), dan Dinasti Yuan abad 13-14. Berdasarkan temuan keramik tersebut, secara relative situs Adan-Adan berada pada abad ke-10-14. Beberapa pecahan keramik Belanda (abad 17-19) juga ditemukan pada lapisan tanah yang sudah teraduk. (SS)
Pada masa Kadiri, di mana lokasi pusat kerajaannya ada di daerah cincin-api, atau lebih khususnya di sekitar gunungapi aktif, yaitu Kelud terjadi bencana alam yang hebat. Banyak bangunan candi yang…