Kediri, Jawa Timur- Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kembali mengadakan Penelitian yang mengkaji tentang peradaban masa Kadiri-Singhasari di Kediri. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 September s.d 5 Oktober 2017, dipimpin oleh Sukawati Susetyo dengan anggota Agustijanto Indradjaja, Agus Tri Hascaryo, Ismail Lutfi, Indra Gusdelfi, Murnia Dewi, Atika Windiarti, Suyono dan Ninik Yuniarsi. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian tahun 2016 dengan melakukan ekskavasi di Situs Adan-adan yang terletak di Dusun Candi, Desa Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Pada ekskavasi tahun 2016 Tim mengidentifikasi 3 makara: dua makara berukuran besar (tinggi 2.3 meter) diduga merupakan makara dari candi utama, sedangkan satu makara yang berukuran lebih kecil dari kedua makara tersebut diduga dari candi perwara. Di samping itu juga ditemukan kepala kala unfinished; batu-batu candi baik polos maupun berelief, dan fragmen arca batu. Pada ekskavasi tahun 2017 Tim berhasil menemukan tinggalan arkeologi yang spektakuler yaitu Arca Dwarapala dalam posisi berdiri di atas lapik, di depannya terdapat tatanan batu candi. Di samping itu juga ditemukan beberapa unsur bangunan candi seperti temuan makara, fragmen kemuncak, batu-batu candi, dan kepala kala unfinished. Selain artefak tersebut tim juga menemukan struktur bata pada kedalaman 300 cm. Orientasi struktur bata, makara dan dwarapala adalah sama yaitu barat 30° utara dan diduga adalah satu konteks.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Situs Adan-adan merupakan situs candi yang belum selesai dikerjakan, terbukti dari beberapa bagian artefak unfinished. Ditambah dengan data stratigrafi yang memberikan petunjuk bahwa Situs Adan-adan telah mengalami 3 kali masa pembangunan candi yang akhirnya situs ini ditinggalkan dalam keadaan candi belum selesai dibangun. Pertanggalan situs Adan-adan belum dapat dipastikan mengingat tidak ada data pendukung yang pasti mis. prasasti, dan belum dilakukan analisis carbon dating. Pertanggalan hanya dapat dilakukan secara relatif berdasarkan persamaan gaya seni. Dari perbandingan gaya seni makara dari Candi Adan-adan mempunyai kemiripan dengan makara yang terdapat di Candi Kedaton (abad ke-11), yang merupakan salah satu candi di Situs Percandian Muarajambi, Provinsi Jambi. Makara pada Candi Kedaton terdapat prasasti yang ditulis menggunakan huruf kuadrat, suatu huruf yang lazim ditemukan pada prasasti masa Kadiri.
Penelitian ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat Desa Adan-adan dan sekitarnya, bahkan dari luar kota Kediri. Pengunjung tidak henti-hentinya datang dari pagi hingga sore hari. Ibu Bupati Kediri pun menyempatkaan mengunjungi penelitian ini. Di akhir kegiatan dilakukan sosialisasi hasil penelitian kepada masyarakat untuk menjelaskan tentang kegiatan penelitian ini (oleh Ketua Tim dan arkeolog yang tergabung dalam tim penelitian tahun 2017) dan juga perlunya pemahaman masyarakat akan pelestarian benda Cagar Budaya oleh Andi Muhammad Said selaku Kepala Balai Pelestarian dan Cagar Budaya Jawa Timur. Sosialisasi dihadiri oleh wakil Bupati Kediri dan jajarannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan staf, Camat Gurah, Kepala Desa Adan-adan, Kapolsek setempat, Guru-guru dan siswa sekitar situs, wartawan, komunitas pecinta peninggalan sejarah dan budaya Kediri, masyarakat desa Adan-adan dan desa-desa serta kecamatan di sekitarnya. Sosialisasi dilakukan di sekitar kotak ekskavasi yang masih dalam area lokasi penelitian dengan tujuan Tim dapat langsung menunjukkan hasil penelitian dimaksud. (SS)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SITUS ARKEOLOGI Oleh : Bambang Sulistyanto Pusat Arkeologi Nasional Abstrak Upaya pengelolaan warisan budaya di situs arkeologi pada masa sekarang, harus memperhatikan makna sosial (social…