Pusat Penelitian Arkelogi Nasional, Jakarta- Bertempat di Ruang Serbaguna RP. Soejono, pada tanggal 9 dan 10 Februari 2017, para peneliti di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional mendapatkan kesempatan langka, yaitu mengenal dan mengikuti pelatihan p-XRF (Portable X-ray fluorescence) yang dibimbing oleh Lee Drake, arkeolog dari New Mexico University dan Perusahaan p-XRF Bruker. Alat XRF sangat berguna bagi peneliti arkeologi karena alat ini dapat melakukan analisis unsur dari benda arkeologi tanpa harus melakukan analisis yang merusak seperti memotong, menghancurkan ataupun mengambil sebagian untuk dianalisis.
XRF adalah alat yang digunakan untuk menganalisis komposisi kimia beserta konsentrasi unsur-unsur yang terkandung dalam suatu sampel dengan menggunakan metode spektrometri. XRF banyak digunakan untuk analisis elemen dan analisis kimia, khususnya dalam analisis logam, kaca, keramik dan bahan, serta untuk penelitian di geokimia, ilmu forensik, arkeologi dan benda-benda seni seperti lukisan.
Adapun beberapa keunggulan alat ini antara lain: mudah digunakan dan Sample dapat berupa padat, bubuk (butiran) dan cairan, tidak merusak sampel (Non Destructive Analysis), sample utuh dan analisa dapat dilakukan berulang-ulang, banyak unsur dapat dianalisa sekaligus (dari Na sampai U), konsentrasi dari ppm hingga 100%, hasil keluar dalam beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung aplikasi.
Selama 2 hari, para peneliti di bimbing untuk dapat menggunakan alat xrf. Saat ini Pusat Penelitian Arkeologi Nasional memiliki hak menggunakan alat tersebut dari kerjasama luar negeri dengan Smithsonian Institution’s Human Origins Program untuk analisis benda-benda arkeologi, sehingga diharapkan dapat membantu mengetahui elemen yang terdapat di benda arkeologi, sehingga interpretasi dan analisa dapat lebih tajam lagi. Dengan penambahan peralatan laboratorium pusat penelitian arkeologi nasional diharapkan dapat memperkuat bidang arkeometri, dimana perkembangan di dunia arkeologi saat ini menjurus ke ilmu-ilmu pasti (hard science) dalam analisisnya. (Harry Octavianus Sofian)
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SITUS ARKEOLOGI Oleh : Bambang Sulistyanto Pusat Arkeologi Nasional Abstrak Upaya pengelolaan warisan budaya di situs arkeologi pada masa sekarang, harus memperhatikan makna sosial (social…