Yogyakarta – Magelang, Tim Peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional melakukan penelitian yang mengangkat tema “Gaya Seni Ikonografi Mataram Kuno dan Persebarannya di Jawa, Sumatra, dan Semenanjung Malaysia: Indikasi Aktivitas Kemaritiman Nusantara pada Abad ke-8 – 10 Masehi”. Tujuan penelitian adalah untuk memahami gaya seni ikonografi Mataram Kuno beserta persebarannya di berbagai wilayah. Adanya persebaran arca dengan gaya seni yang sama di berbagai wilayah antar pulau mengindikasikan dinamisnya aktivitas kemaritiman Nusantara pada masa itu. Persebaran gaya seni tersebut dapat menjelaskan kemampuan orang Jawa mengolah kebudayaan India menjadi kebudayaan Jawa klasik yang kemudian mempengaruhi wilayah sekitarnya.
Selain itu, penelitian ini secara khusus berupaya mengungkapkan karakteristik gaya seni ikonografi Mataram Kuno secara detail dan terperinci. Selama ini, pemerian gaya seni ikonografi Mataram Kuno belum pernah dilakukan secara mendalam. Pengetahuan tersebut dinilai penting guna memahami sejarah kesenian Nusantara pada periode Hindu – Buddha.
Dalam penelitian ini, dilakukan suatu terobosan baru dalam teknik pendokumentasian arca yang belum pernah dilakukan di Indonesia, yakni dengan menggunakan digital photogrammetry guna mendapatkan visualisasi arca dalam bentuk 3 dimensi. Visualisasi digital dalam bentuk 3 dimensi akan memudahkan proses pengamatan gaya seni yang dimiliki arca, serta memberikan bentuk tampilan data yang menarik dan atraktif bagi masyarakat awam yang ingin mengetahui dan mempelajari ikonografi Hindu-Buddha di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian jangka panjang yang dilakukan dalam kurun waktu lima tahun. Kegiatan penelitian tahap I dilaksanakan di wilayah Yogyakarta – Magelang yang disinyalir sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno pada puncak kejayaannya. Kegiatan pengumpulan data di lapangan berlangsung pada tanggal 17 – 24 Maret 2019.
Selain bersifat murni keilmuan, tema penelitian yang diajukan dipandang relevan dengan isu kemaritiman yang tengah diangkat kembali dewasa ini. Faktor historis merupakan data dukung yang penting guna menajamkan pemahaman bahwa bangsa Indonesia sejatinya merupakan negara maritim yang berdaulat. Pengetahuan akan sejarah kemaritiman di masa silam merupakan langkah awal di dalam upaya memperkuat jati diri bangsa. Keunggulan di bidang maritim sejak dulu kala menjadikan motivasi bagi bangsa Indonesia di masa modern untuk bersaing secara optimis dan positif di tataran lingkup global (Atina Winaya).
Tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional yang diketuai oleh Sukawati Susetyo, M.Hum kembali melakukan ekskavasi di Candi Adan-Adan pada 3-16 Juni 2021. Candi dengan latar belakang agama Buddha yang terletak di…