Pada tanggal 21 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai hari hutan dunia. Indonesia, negara dengan luas hutan mencapai 94,1 juta ha, menduduki peringkat ketiga sebagai paru-paru dunia setelah Brazil dan Kongo. Pada masa Hindu-Buddha di Indonesia ditemukan sejumlah prasasti yang menyiratkan informasi kebijakan pelestarian lingkungan hutan pada masa lalu.
Kerajaan Mataram Kuno, kerajaan termasyhur di Jawa abad ke-9, memiliki petugas pengelola hutan yang dalam prasasti tinggalannya disebut sebagai Tuhalas. Penyebutan profesi tersebut dijumpai dalam beberapa prasasti sebagai contoh: Prasasti Polengan I-VI (873-881 M), Prasasti Ngabean I-II (878-879), Prasasti Salimar II-III (880 M). Selain itu, disebutkan pula profesi lain yang diduga berhubungan dengan pengelolaan lingkungan yaitu petugas perburuan “tuha buru” yang disebutkan dalam prasasti Jurungan (876 M), Haliwangbang (877 M), Mamali (878 m), dan Balingawan (891 M). Kedua profesi dalam struktur tatanan Kerajaan Mataram Kuno tersebut memberikan informasi bentuk kearifan lokal masyarakat dalam pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hutan. Kedua profesi tersebut diduga kuat sebagai upaya untuk mencegah penebangan dan perburuan liar yang tidak terkendali.
Sejalan dengan hal tersebut, dua prasasti dari Bali Kuno yaitu Prasasti Ujung A yang dikeluarkan masa Udayana Warmadewa (1011 M) dan Prasasti Bwahan D (1181 M) memberi petunjuk mengenai beberapa jenis “kayu larangan” yang hanya boleh ditebang apabila telah didasari dengan pertimbangan dan tujuan yang jelas. Kedua prasasti dari masa Bali Kuno tersebut turut mempertegas bukti kearifan masyarakat adanya kebijakan dalam pelestarian dan pemanfaatan hutan.
Hubungan manusia yang cukup erat dengan lingkungan hutan tersebut kemudian diwujudkan dalam simbol pohon mitologi “kalpataru atau kalpawreksa”, pohon kehidupan atau pohon yang menyediakan berbagai macam kebutuhan manusia. Relief Kalpataru dapat dijumpai di Candi Borobudur, Candi Pawon, Candi Prambanan, dan Candi Sojiwan.
Mari kita cintai dan lestarikan lingkungan hutan di sekitar kita, seperti leluhur kita di masa lalu yang sudah berupaya untuk melestarikannya. (HRY)
Selamat Hari Hutan #SahabatArkeo.
Penelitian Arkeologi Maritim Tahun 2017: Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terbentang dari Sabang di barat hingga Marauke di timur, dari Miangas di utara hingga Rote di selatan. Penyebutan…