Ketua Tim | : |
Year | : |
Attachment | : Lampiran tidak tersedia. |
ABSTRAK
Penelitian arkeologi di wilayah OKU oleh Pusat Arkeologi Nasional merupakan suatu rangkaian penelitian yang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan. Pengumpulan data lapangan melalui metode dan teknik berlatar multidisipliner yang dilakukan pada tahun 2013 berhasil memperkaya pemahaman akan dinamika budaya prasejarah di wilayah OKU. Studi etno-arkeologi memberikan gambaran betapa pentingnya konsepsi Puyang dalam tatanan kehidupan tradisional masyarakat OKU bahkan hingga mempengaruhi keputusan-keputusan penting. Sementara itu survei geoarkeologi berhasil menambah data-data baru mengenai posisi dan keletakan situs-situs gua dan ceruk alami yang berada di perbukitan karst wilayah Padang Bindu. Data tersebut dilengkapi oleh deskripsi potensi arkeologis yang terkandung sekaligus menambah pemahaman mengenai proses dan sejarah geologi regional.
Ekskavasi situs Gua Harimau tahun 2013 telah berhasil mewujudkan target yang telah tertunda selama beberapa tahun, yaitu mencapai lapisan deposit gua di bawah horison kubur. Kondisi lapisan menunjukkan potensi untuk mengkaji lebih jauh mengenai kronologi hunian gua prasejarah bahkan hingga rentang waktu Akhir Plestosen. Sejumlah artefak serpih yang ditemukan di bawah horison kubur terdalam menunjukkan karakter industri Preneolitik. Sedangkan temuan dari bagian atas horison kubur semakin memperjelas perilaku pemanfaatan gua yang amat intensif dari periode Neolitik hingga Paleometalik. Pada penelitian kali ini, data di lapangan memungkinkan untuk merekonstruksi batas lapisan budaya mulai dari preneolitik, neolitik, dan paleometalik meskipun kondisi stratifikasi dan posisi temuan dapat diyakini terpengaruh oleh cultural-transformation processes akibat aktivitas penguburan.
Gambaran rekonstruksi lingkungan purba dari aspek fauna masih belum menunjukkan adanya suatu indikasi perubahan lingkungan. Namun demikian, agaknya komposisi fauna akuatik yang mendominasi menunjukkan pentingnya lingkungan sungai dalam kehidupan prasejarah. Hal tersebut selaras dengan hasil analisis litik yang menunjukkan deposit sungai sebagai main procurement site untuk bahan artefak non-obsidian. Sementara itu, temuan obsidian yang amat jarang ditemukan di wilayah sekitar Gua Harimau mencerminkan pengaruh ketersediaan bahan baku dengan konsep reduksi yang amat efisien dan cepat (aspek tekno-ekonomi). Uraian karakter budaya prasejarah pada masa neolitik dan paleometalik tersebut dilengkapi pula oleh deskripsi bio-arkeologi dari temuan kubur manusia yang ditemukan dengan beragam patologi, usia, jenis kelamin, dan posisi penguburan. Dapat disimpulkan bahwa Gua Harimau dengan kronologi penghunian sekitar 2.000- 3.000 BP (14C) sangat berpotensi memberikan suatu cerminan interaksi yang terjadi antara lingkungan dan manusia sehingga menghasilkan budaya prasejarah OKU secara lengkap dan komprehensif.
ABSTRACT
Archaeological researches conducted within the area of Ogan Komering Ulu (OKU) by Pusat Arkeologi Nasional are part of series of intensive and continuous research aiming to collect on field data using various and multi disciplinary methods and techniques, as well as to obtain comprehension on the prehistoric cultural dynamics within this area. Ethnoarchaeological studies give insights on the importance of the concept of ‘puyang’ in the traditional community as it also influence the decision making process in daily life. In addition, geoarchaeological surveys have managed to obtain new data on locations of potentially archaeological sites along the karstic hills of Padang Bindu. These data are accompanied with descriptions of surface archaeological findings, as well as explanation on regional geological history.
The excavation conducted in Gua Harimau (2013) had successfully reached below the burials’ layer, as it had been a goal on the past few years’ excavation. The condition on this layer below the burials shows potential to possess clues on prehistoric cave occupation up to the Late Pleistocene. A number of flake artefacts found on the lowest depth of burial layer show characters of Preneolithic industry, while findings from the layers above shows intensive use of this cave from the Neolithic through the Palaeometallic. On this year’s research, it is possible to use the data obtained on the field to reconstruct the cultural boundaries from the Preneolithics, Neolithics, and Palaeometallics, though it is believed that their stratification and position are depending upon the cultural-transformation processes from the burial activities.
The reconstruction of palaeoenvironmental from faunal remains has not yet to show indication of environmental changes, but the dominant existence of aquatic faunal remains seems to show the importance of river ecosystem within prehistoric life. This hypothesis seems to coincides with results from lithic analysis showing river deposits as main procurement site to produce non-obsidian artefacts. On the other hand, the scarcity of obsidian artefacts around Gua Harimau reflects the influence of resources availability using efficient and immediate reduction concepts based on technoeconomical aspect. Further description of prehistoric cultural values during the Neolithic and Palaeometallic is accompanied with bioarchaeological explanation of the burials found, including pathological, age estimation, sexual dimorphism, and burial placement aspects. In conclusion, the chronology of occupation spanning from 2.000 - 3.000 BP in Gua Harimau makes this cave is a good potential to illustrate the interactions between environment and human, as it has also formed complete and comprehensive prehistoric culture of Ogan Komering Ulu.