Penelitian Arkeologi Bawah Air di Situs kapal tenggelam di Kepulauan Natuna dilaksanakan pada tahun 2015. Pulau Natuna secara administrasi masuk dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau berada di Perairan Laut Cina Selatan atau Laut Natuna merupakan salah satu pulau terluar yang dimiliki Indonesia di bagian Utara.
Kepulauan Natuna mempunyai peran penting dalam perjalanan sejarah Indonesia, yaitu sebagai penghubung antara Benua Asia dengan Nusantara. Banyak ahli mendefinisikan Kepulauan Natuna sebagai jalur migrasi bangsa Austronesia masuk ke Nusantara. Selain itu, Kepulauan Natuna juga berperan dalam jalur perdagangan perekonomian pada masa lalu yang dikenal dengan jalur rempah maupun jalur sutera.
Kapal-kapal tenggelam merupakan data arkeologis yang penting bagi penelitian arkeologi bawah air dan maritim di Kepulauan Natuna karena akan membantu dalam hal rekonstruksi masa lalu secara langsung pada masa awal perniagaan global sepanjang jalur Samudra Hindia dan Laut Natuna.
Pulau Natuna hingga saat ini masih memegang peran penting dalam diplomasi ekonomi, kemaritiman dan geopolitik di regional Asia Tenggara dan Asia Timur sebagai penghubung Indonesia dengan negara-negara tetangga.
Mari mengenal budaya megalitik di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur
Pada tahun 2014, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Australian National Maritime Museum (ANMM) menerima laporan dari penyelam rekreasi bahwa situs kapal karam HMAS Perth (I) di Teluk Banten diangkat oleh…
Kegiatan workshop pembuatan casting tahap II dilaksanakan di punung, pacitan, Jawa Timur pada tanggal 11-16 November 2018.
Rumah Peradaban merupakan media interaksi sarana edukasi dan pemasyarakatan hasil penelitian arkeologi yang dilakukan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional untuk memberikan pemahaman tentang sejarah dan nilai-nilai budaya masa lampau dalam upaya…